Newsgonusantara.com, Langsa – Menyikapi Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor: 347 Tahun 2022 tentang pedoman implementasi kurikulum merdeka pada Madrasah, Kepala MTsS Timbang Langsa Aceh Timur melaksanakan In House Training (IHT) pengembangan kapasitas guru dalam bidang implementasi kurikulum merdeka, Senin-selasa (1-2 Januari 2023).
Dua orang instruktur nasional sekolah penggerak yang saat ini bertugas sebagai fasilitator sekolah penggerak di kementerian Pendidikan, dan juga sebagai instruktur Asesmen Kompetesi Madrasah Indonesia (AKMI) dikementerian agama, yaitu Dr. Marzuki, M.Pd, dan Dr. Sabaruddin, M.Si, diundang sebagai narasumber dalam kegiatan ini. Kedua narasumber yang di undang ini, merupakan dosen pada prodi Pendidikan Matematika FTIK IAIN Langsa.
Kepala yayasan MTsS Timbang Langsa yaitu bapak Muhammad Mansyur S.Sos.I, MA yang juga menjabat sebagai kasi Bimas Islam Kantor kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur menyampaikan para dewan guru harus di latih pemahaman yang mendalam tentang kurikulum merdeka, sebagai respon program pemerintah tentang kurikulum merdeka. Sementara kepala madrasah MTsS Aceh timur bapak Muklis Lubis, S. Pd.I, secara dini menyikapi perubahan paradigma pendidikan di era pasca pandemi yang terjadi loss learning.
Menyadari hal tersebut, untuk mengejar ketertinggalan proses pembelajaran di madrasah, maka dilakukan kegiatan in House Training, untuk menunjang kemampuan profesionalisme gurunya di kurikulum merdeka.
Empat komponen utama yang menjadi fokus kedua narasumber, kepala yayasan, dan kepala madrasah yang merujuk kepada panduan pengembangan kurikulum operasional madrasah yang dikeluarkan Direktorat KSKK Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam kementerian Agama RI tahun 2022 untuk pembenahan yaitu: 1. Analisis karakteristik/kekhasan madrasah; 2. Visi, misi dan tujuan madrasah; 3. Pengorganisasian pembelajaran; 4. Perencanaan pembelajaran dan proses berpikir siswa.
Pada hari pertama materi disampaikan oleh Dr. Sabaruddin, M.Si dengan membenahi kekhasan madrasah untuk melihat visi misi madrasah sampai pada menyusun modul proyek penguatan profil pelajar Pancasila, serta karakter rahmatan lil’alamin pada kegiatan kokurikuler.
Kemudian pada hari kedua dilanjutkan oleh Dr. Marzuki, M.Pd tentang materi Pembelajaran, dan Asesmen pada Kegiatan Intrakurikuler. Pada bagian ini dibenahi masing-masing mapel guru bidang studi dengan membedah pemahaman tentang Capaian Pembelajaran (CP), merumuskan Tujuan Pembelajaran (TP), mengatur Alur Tujuan Pembelajaran (ATP), serta menyusun Modul Ajar (MA), sampai penilaian dan asesmen yang meliputi: asesmen diagnostik, asesmen formatif, dan asesmen sumatif.
Narasumber berharap setelah selesai kegiatan ini para dewan guru bisa berkolaborasi dengan mandiri dalam membuat Modul Ajar (MA), dan Modul Projek (MP), serta implimentasi dalam kelas bersama siswa, sehingga proses pembelajaran yang terbuka dan dinamis, interaksi pendidik dan peserta didik akan berubah.
Peserta didik akan memiliki peluang untuk melakukan inisiatif, mempunyai suara dan kepemilikan pada proses pembelajaran serta memiliki kesempatan untuk memberikan umpan balik, baik kepada diri sendiri, peserta didik lainnya serta kepada pendidik.